Bronjong Tanggul Penahan Lumpur Lapindo Kembali Ambles Sidoarjo (ANTARA) - Bronjong tanggul penahan lumpur Lapindo di titik 22 di Desa Jatirejo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kembali ambles dan diduga karena struktur tanah yang ada di kawasan tersebut sedang labil sehingga tidak kuat menahan beban di atasnya.
Lokasi Bronjong penahan lumpur yang ambles sepanjang sekitar 100 meter itu tidak jauh dari lokasi amblesnya bronjong yang terjadi pada Kamis (10/2), kata Staf Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Akhmad Kusairi, Sabtu.
Ia mengatakan, hingga saat ini phaknya masih belum bisa memastikan penyebab dari peristiwa amblesnya bronjong tanggul penahan lumpur tersebut.
"Kami masih belum bisa memastikan penyebab amblesnya bronjong tanggul penahan lumpur tersebut. Namun, diduga kuat amblesnya bronjong tanggul tersebut karena kondisi tanah yang ada di bawah sedang labil," katanya.
Ia mengemukakan, dugaan tersebut disebabkan adanya bronjong yang ambles yang terjadi sebelumnya yakni di titik 22 yang lokasinya tidak jauh dari amblesan yang kedua ini.
"Pada lokasi pertama tampak terjadinya amblesan bronjong dengan panjang 50 meter dan saat ini perbaikannya sudah hampir selesai," katanya.
Sementara untuk amblesan bronjong di lokasi yang kedua diduga kuat penyebabnya juga sama, tetapi memiliki panjang sekitar 100 meter atau lebih panjang dari sebelumnya.
Menurutnya, langkah yang diambil untuk mengatasi peristiwa amblesan ini sama dengan sebelumnya, yakni dengan cara merakit kembali bronjong yang rusak.
Ia mengaku tidak bisa memastikan kapan perbaikan bronjong tersebut selesai dilakukan mengingat di kawasan tersebut masih sering diguyur hujan.
"Tapi yang jelas, perbaikan tersebut akan kami kebut dan kami kerjakan secepatnya agar pengendara yang ada di Jalan Raya Porong tidak was-was," katanya.
Bronjong penahan luapan Lumpur Lapindo di Desa Jatirejo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambles di titik 22 itu, berbatasan dengan rel kereta api dan Jalan Raya Porong.
Lokasi Bronjong penahan lumpur yang ambles sepanjang sekitar 100 meter itu tidak jauh dari lokasi amblesnya bronjong yang terjadi pada Kamis (10/2), kata Staf Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Akhmad Kusairi, Sabtu.
Ia mengatakan, hingga saat ini phaknya masih belum bisa memastikan penyebab dari peristiwa amblesnya bronjong tanggul penahan lumpur tersebut.
"Kami masih belum bisa memastikan penyebab amblesnya bronjong tanggul penahan lumpur tersebut. Namun, diduga kuat amblesnya bronjong tanggul tersebut karena kondisi tanah yang ada di bawah sedang labil," katanya.
Ia mengemukakan, dugaan tersebut disebabkan adanya bronjong yang ambles yang terjadi sebelumnya yakni di titik 22 yang lokasinya tidak jauh dari amblesan yang kedua ini.
"Pada lokasi pertama tampak terjadinya amblesan bronjong dengan panjang 50 meter dan saat ini perbaikannya sudah hampir selesai," katanya.
Sementara untuk amblesan bronjong di lokasi yang kedua diduga kuat penyebabnya juga sama, tetapi memiliki panjang sekitar 100 meter atau lebih panjang dari sebelumnya.
Menurutnya, langkah yang diambil untuk mengatasi peristiwa amblesan ini sama dengan sebelumnya, yakni dengan cara merakit kembali bronjong yang rusak.
Ia mengaku tidak bisa memastikan kapan perbaikan bronjong tersebut selesai dilakukan mengingat di kawasan tersebut masih sering diguyur hujan.
"Tapi yang jelas, perbaikan tersebut akan kami kebut dan kami kerjakan secepatnya agar pengendara yang ada di Jalan Raya Porong tidak was-was," katanya.
Bronjong penahan luapan Lumpur Lapindo di Desa Jatirejo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambles di titik 22 itu, berbatasan dengan rel kereta api dan Jalan Raya Porong.
0 komentar:
Posting Komentar